
- Jaga Kerukunan Bangsa dengan Moderasi Beragama
- Kemen PPPA dan UNRC Indonesia Bahas Isu Kesetaraan Gender
- Presiden: Penanganan Pandemi Selaras Dengan Pemulihan Ekonomi Nasional
- Pemerintah Targetkan 1 Juta Vaksinasi Per Hari
- Rawis : Penting, Kolaborasi Strategis KMPM & GAPEMPI
- Sri Mulyani Terima Penghargaan Public Leader Awards
- Wagub Kandouw Jelaskan Proyek Prioritas Sulut Dukung RKP 2022
- Ribuan Tokoh Lintas Agama Mulai Divaksinasi Covid-19
- Butuh Kerja Sama Global untuk Tangani Pandemi Covid-19
- Sri Mulyani, UMKM Harus Bangkit Lebih Kuat Selepas Pandemi
Ketua GPMPI : Masyarakat Ingin Bukti Kejujuran Politisi
Berita Terkait
- Sukses, Acara Temu Kangen GPMPI Berlangsung Meriah0
- Persiapan HUT I, GPMPI Gelar Latihan di Puncak0
- GPMPI Akan Gelar Temu Kangen 31 Juli 20200
- Depinas GPMPI Aksi Nyata Bantu Korban Corona0
- GPPMP, GPMPI Peduli Pelaku Peristiwa Merah Putih 14.02.19460
- SBY Melayat ke Rumah Duka Ventje Rumangkang0
- LBH Pembela Perempuan Disambangi Polisi dan Preman, Apa yang Terjadi?0
- Peringati Peristiwa Merah Putih 1946, Forum Mahasiswa Sejarah Sulut Adakan Diskusi0
- Wagub Kandouw Tegaskan Manado Kota Perjuangan0
- DPP GPPMP Sampaikan Terima Kasih kepada GPMPI0
Berita Populer
- Revilla Oulina, Perempuan Indonesia Pertama yang Jadi Komandan Pasukan PBB
- Inilah 9 Lagu Manado Paling Populer
- GPMPI Desak Pemerintah Larang Skullbreaker Challenge
- Kisah Inspiratif Azie Taylor Morton, Mantan Menkeu AS
- Inilah 17 Pahlawan Nasional Asal Manado
- Kisah Heroik Pejuang Minahasa Jadi Inspirasi Patung Jatinegara
- Empat Alasan, Mengapa Perempuan Manado Selalu Terlihat Cantik
- Kisah Pilu Rieka Suatan, Artis Film Era 70-80-an Sengsara Diusia Senja
- Nurhayati Subakat, Bos Wardah Sumbang Rp 40 M untuk Tangani Corona
- Theo L Sambuaga : Kogamtih Bukan Organ Pemukul Tapi Merangkul

Jakarta, GPMPI.com - Dalam realitas politik di banyak negara termasuk Indonesia, terdapat persoalan dalam masalah peran dan posisi gender antara laki-laki dan wanita. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa kendala yang dihadapi oleh kader wanita itu sendiri, di antaranya, yakni kesulitan wanita dalam membagi waktu antara kegiatan partai dan keluarga, serta pemahaman dan wawasan politik yang dimiliki kader wanita masih kurang terhadap dunia politik yang mereka masuki tersebut.
Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri menyoroti masih minimnya para wanita Indonesia dalam bidang politik. Dia menyebut saat ini memang sudah banyak organisasi bagi perempuan Indonesia. Namun, hal tersebut belum cukup mampu mendorong para perempuan terjun ke ranah politik. "Tetapi masih sangat kurang wanita-wanita yang berani terjun di bidang politik. Tentunya yang harus kita lihat kendalanya itu apa," ujar Presiden ke 5 RI ini.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Perempuan Merah Putih Indonesia (Depinas - GPMPI) Rev DR. Siti Hadijah, DMin, DTh menyatakan persetujuannya dengan pendapat Megawati Soekarnoputri tersebut. Menurutnya, rendahnya partisipasi perempuan dalam politik karena masih kurangnya pengetahuan tentang "Apa itu politik". "Banyak perempuan Indonesia yang melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial tapi tidak turun dalam kancah politik karena tidak paham dengan manfaat politik," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, Masyarakat juga ingin melihat bukti kejujuran para politisi sehingga dapat menjadi teladan khususnya bagi kaum perempuan. "Harapan terakhir adalah para politik bisa memberikan arahan kepada masyarakat dengan hati yang tulus ikhlas, berjuang bersama, bukan untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk kepentingan partai," lanjutnya.
Untuk itu, Siti Hadijah mendorong para perempuan untuk memahami pentingnya politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, GPMPI yang dimotorinya sejalan dengan tekad untuk mendorong partisipasi aktif para perempuan dalam politik seperti yang tertuang dalam visi dan misi organisasi.
GPMPI sendiri memiliki misi untuk melestarikan nilai-nilai Merah Putih melalui aspek edukasi, pelatihan, sosialisasi dan aksi implementasi. Memotivasi masyarakat untuk mengembangkan nilai-nilai Merah Putih melalui pemahaman dan implementasi Pancasila, UUD 1945, Sumpah Pemuda 1928, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dan Menumbuhkembangkan rasa penghormatan terhadap nilai-nilai keberagaman, nilai persatuan dan kesatuan, serta penghargaan sekaligus mendinamisasi nilai-nilai kearifan Nusantara demi memperkukuh peradaban bangsa di tengah pesatnya kemajuan zaman.
Menurut Siti Hadijah, politik mampu menciptakan kekuasaan dalam masyarakat maupun pemerintah yang demokratis sehingga mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia. " Politik akan melindungi hak-hak semua warga negara Indonesia dan menjamin terlaksananya kewajiban-kewajiban warga negara serta Menjaga kehidupan sosial yang seimbang untuk kemajuan bangsa," tandasnya
Untuk itu, tujuan mulia politik ini harus secara masif digelorakan melalui gerakan-gerakan seperti GPMPI. "Majulah bangsaku, Majulah negeriku, Majulah kaum perempuan Indonesia " Pasti Bisa !" Tutupnya.
