
- Merliaty Simanjuntak, Istri Bupati ini Sosok Kartini Tangguh Layani Rakyat
- Mewahnya Pelabuhan Wisata Likupang, Bakal Senyaman Bandara
- Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia Penting bagi Kemajuan Bangsa
- Cantiknya Prajurit TNI Deva Natasya yang Kini Berhijab
- Enam Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia
- Menkes: Jangan Sampai Kita Lengah terhadap Penyebaran Pandemi
- Bersama Wakasal, Gubernur Olly Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Sekolah TNI AL di Likupang
- Mari Bergerak Bersama Lindungi Anak Korban Terorisme
- Rita Maya Dondokambey Berbagi Kebahagiaan Ramadhan di Panti Asuhan
- Anis Byarwati: Pemerintah Harus Hilangkan Faktor Penghambat Investasi
Keterbukaan Informasi Jadi Faktor Penting Kesuksesan Penanganan Pandemi
Berita Terkait
- Evita Nursanty Serukan Gotong Hadapi Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme0
- Molly Bondan dan Carmel Budiardjo, Penulis Pidato Politik Presiden Soekarno0
- Presiden: Tidak Ada Tempat bagi Terorisme di Tanah Air0
- Puan Maharani: Akses Vaksin Harus Adil dan Merata untuk Semua Orang0
- Manajemen Talenta Nasional Akan Kelola Potensi dan Talenta Anak Bangsa0
- Atas Nama Presiden, Gubernur Olly Lantik Walikota-Wawali Bitung Periode 2021-20240
- Olly Pastikan Kapolri Pantau Perayaan Paskah di Sulut0
- Hantu banjir tahunan, dan Instruksi 5P Bung Karno kepada Gubernur Henk Ngantung0
- Berlaku Mulai 1 April, Inilah Edaran Terbaru Satgas Covid-19 tentang Perjalanan Dalam Negeri0
- Panutan Utama Anak adalah Orangtua, Bukan Teknologi0
Berita Populer
- Inilah 9 Lagu Manado Paling Populer
- Inilah 17 Pahlawan Nasional Asal Manado
- Kisah Inspiratif Azie Taylor Morton, Mantan Menkeu AS
- Revilla Oulina, Perempuan Indonesia Pertama yang Jadi Komandan Pasukan PBB
- GPMPI Desak Pemerintah Larang Skullbreaker Challenge
- Empat Alasan, Mengapa Perempuan Manado Selalu Terlihat Cantik
- 8 Pengacara Cantik Indonesia Sang Pembela Hukum
- Kisah Heroik Pejuang Minahasa Jadi Inspirasi Patung Jatinegara
- Ini Kutipan Inspiratif RA Kartini
- Kisah Pilu Rieka Suatan, Artis Film Era 70-80-an Sengsara Diusia Senja

Jakarta, GPMPI.com - Tepat 88 tahun yang lalu atau pada 1 April 1933, lembaga penyiaran radio pertama milik bangsa Indonesia, Solosche Radio Vereeniging (SRV), berdiri di Surakarta. Selanjutnya, melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 Tahun 2019, pemerintah menetapkan 1 April sebagai Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) untuk memperingati lahirnya lembaga penyiaran yang menjadi awal mula penyiaran di Indonesia.
Dalam Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-88, yang merupakan peringatan perdana setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Keppres tersebut, Presiden melalui sambutannya secara virtual mengingatkan lembaga penyiaran di Indonesia mengenai tuntutan keterbukaan dan kecepatan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
“Saat ini kita berada pada era keberlimpahan informasi. Setiap orang dapat dengan cepat memperoleh informasi. Setiap orang dapat dengan mudah memproduksi informasi. Setiap orang dapat dengan segera menyebarluaskan informasi. Konsekuensinya, keberlimpahan dan keterbukaan informasi adalah sebuah kebutuhan,” ujarnya sebagaimana ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis, 1 April 2021.
Kebutuhan akan adanya keterbukaan dan kecepatan informasi tersebut sangat terasa di masa pandemi saat ini di mana masyarakat mencari informasi mengenai upaya pencegahan penularan virus hingga langkah-langkah pemerintah dalam menangani pandemi. Keterbukaan informasi juga lah yang menjadi salah satu faktor penting dalam kesuksesan penanganan pandemi.
“Alhamdulillah, dengan informasi yang terbuka, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, serta kerja sama antarsemua pihak, kita bisa segera membuat situasi kondusif dan terukur. Pemerintah juga dapat segera mengambil kebijakan yang tepat. Masyarakat juga dapat memahami dan menghadapi pandemi ini dengan informasi yang baik,” tuturnya.
Oleh karena itu, Kepala Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), lembaga penyiaran baik di pusat maupun daerah, serta berbagai pihak terkait lainnya yang telah bekerja sama menyajikan informasi akurat dan aktual sejak awal penanganan pandemi. Melalui edukasi untuk berdisiplin menjalankan protokol kesehatan serta menyebarluaskan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi, masyarakat memperoleh informasi mengenai bagaimana seharusnya mereka dapat menghadapi situasi pandemi saat ini dengan aman dan tetap produktif.
Meski demikian, tantangan penyiaran dan pengelolaan informasi ke depannya akan semakin besar. Digitalisasi informasi akan semakin mempermudah masyarakat untuk mengakses informasi yang mana membutuhkan pengawasan secara berimbang.
“Kita harus sama-sama menjaga agar masyarakat bisa memberi informasi yang akurat, berkualitas dan edukatif, meningkatkan literasi informasi kepada masyarakat, serta mengembangkan kanal-kanal baru yang kreatif agar diminati masyarakat untuk memperoleh informasi yang sehat dan akurat,” kata Presiden.
Selain itu, seluruh pihak juga harus memiliki semangat untuk bersama membuat dunia penyiaran Indonesia menjadi lebih baik dalam berbagai aspek. Mulai dari aspek konten siaran, industrinya, hingga tumbuh kembang media-media penyiarannya. Masyarakat pun juga harus teredukasi sehingga semakin cerdas dan kritis dalam memilah serta menyikapi informasi yang diterima mereka.
“Dengan perbaikan dan penataan ekosistem media penyiaran yang berkelanjutan, saya meyakini industri penyiaran Indonesia akan semakin kuat dan tangguh, semakin diminati masyarakat dengan tampilan dan konten yang semakin berkualitas dan mencerdaskan,” tandasnya. Demikian presidenri.go.id
Foto: BPMI Setpres
